Kamis, Agustus 01, 2019

Budget Trip to Malaysia, 2018 #1

Hallo blogger!

Udah lama banget sebenarnya saya ingin ngepost liburan tahun lalu. Fyi, liburan tersebut merupakan liburan pertama saya keluar negeri. WOW di umur 20 tahun akhirnya saya pernah juga merasakan membuat passport, melewati pemeriksaan imigrasi, berjumpa dengan mayoritas warga asing, dan lain hal sebagainya. Liburan ini sangat berkesan karena selain pertama kali keluar negeri, saya juga pertama kali jalan-jalan berdua dengan kakak perempuan saya! Bener-bener bebas mau kemana aja. Nah mumpung sekarang saya lagi gabut, saya pengen cerita tentang trip itu

Pertama kali sampai di KL, menggeret koper menuju hotel

Beli Tiket

Sekitar bulan November 2017, kakak saya memberitahu bahwa ia dan seorang temannya membeli promo tiket  AirAsia ke Malaysia PP cuma 300rb rupiah! Iya 300rb!! Setara dengan naik kereta ke Jawa!

Terus saya iseng aja bilang "Mbak mau ikut dong". Eh ditanggepin serius, terus saya ditanya-tanya "Emangnya tanggal 13 Juli bisa?" "Kalau mbak ngga bisa, kamu tetep berangkat ya?" "Kuliah udah beres kan?" dan lain hal sebagainya yang memastikan bahwa saya tidak akan menyianyiakan tiket yang ditraktir kakakku tersebut. Akhirnya dia membelikanku tiket ke sana. Wohooo akhirnya saya mencoba keluar negeri juga. Ohiya sebagai informasi, saya mendapat tiket yang tidak semurah kakak saya yaitu Rp 600rb pulang pergi.

Persiapan

Saya punya waktu yang sangat panjang dari bulan November-Juli, ya hampir satu tahun lah buat persiapannya. Tapi mulai bener-bener nyari penginapan itu sekitar bulan April. 

Hal yang perlu dipersiapkan (selain tiket) :

1. Penginapan

Kakak saya orangnya hemat banget, dia menekankan kalau harus di budget hotel. Budget hotel itu merupakan hotel yang digunakan benar-benar hanya untuk tidur, mandi, dan sarapan. Bukan hotel-hotel mewah yang biasa dijadikan tempat stayvacation. Ngga ada gym, ngga ada pool, dan fasilitas lain yang cuma untuk senang-senang. Dan tentu saja sesuai namanya, harga yang ditawarkan sesuai dengan budget yang tipis hehe. Saya nurut aja karena seluruh trip saya dia yang nanggung dan kita ngga mau merepotkan orangtua.

Hotel yang dipilih selain pertimbangan harga, pastikan juga fasilitasnya layak dan lokasinya strategis. Lokasi yg strategis akan mengurangi cost disana juga nantinya.

Sebenernya, ada pilihan lain selain budget hotel yaitu dorm atau hotel yang 1 kamar ada banyak kasur ituloh. Kami cukup tertarik sih karena bisa bertemu traveller lain juga dan pengalaman baru. Tetapi, pertimbangannya adalah kami berdua, kalau di budget hotel kan bisa sewa satu kamar berdua, kalau dorm harus sewa 2 kasur. Dan beberapa tempat tidak memastikan bahwa kami akan punya kasur dalam kamar yang sama :( . Selain itu, ibadahnya juga akan sulit karena jarang yg ada mushollanya (CMIIW ini belum kami research banget sih).

Ohiya ada sedikit cerita lucu, awalnya kami berniat mau sok backpacker gitu tidur di masjid, mandi di toilet umum, dan sebagainya tapi ketauan orangtua dan dimarahin wkwkkw ya namanya ortu pengen anaknya hidup bahagia. Tapi kami sadar juga sih, nanti malah repot ibadah dan dandannya, atau ada perasaan takut diusir juga sebenernya.

2. Referensi lain

Selain penginapan, kami juga mencari-cari referensi tempat makan, tempat wisata, transportasi, harga, jadwal solat, jadwal bus&kereta, dan hal-hal lain yang perlu diketahui sebelum berangkat (seperti aturan setempat). Hasil pencarian kami simpan, entah itu dicetak atau disimpan di hp. Hal ini berguna untuk memaksimalkan waktu yg digunakan disana. Jadi biar bisa bener2 menikmati wisata kami saat di malaysia nanti. Biar gak bingung gituu udah punya pegangan. Referensi ini sebenernya melengkapi itinerary kami, lebih ke rincian dari hal-hal yang akan kami lakukan/ kunjungi. 

3. Itinerary

Itinerary atau rencana perjalanan ini hal yang gaboleh lupa disiapkan kalau kamu mau wisata. Mungkin bagi sebagian orang akan lebih seru jika spontan aja wisatanya, tapi saran saya sih harus banget buat itinerary yang bagus. Karena kalau udah jelas mau ngapain aja, kamu bisa mengurangi waktu yang terbuang cuma buat kebingungan atau nyari-nyari hal yang seharusnya udah bisa dicari sebelum berangkat. Kan sayang udah jauh-jauh wisata tp bingung.

Itinerary yang dibuat itu seperti rundown, mau ngapain aja di sana, jam berapa, berapa lama, mulai dari bangun tidur sampe tidur lagi. Dari referensi yang udah dicatat, kami bisa menentukan estimasi durasi kunjungan dan durasi perjalanan. Kami juga dapat menentukan makanan utama yang akan kami beli berdasarkan lokasi tempat makan dan perkiraan tempat yg sedang kami kunjungi. Pokoknya detail banget deh . Eh tapi walaupun detail, itinerary tersebut harus tetap fleksibel dan realistis ya. Karena kita harus tetap siap untuk hal di luar dugaan nantinya

kurang lebih begini lah penampakan itinerary yang dibuat

4. Logistik, dsb

Hal terakhir yg perlu dipersiapkan yaitu segala benda, dari alat mandi, pakaian, sepatu, charger, hp, dan sebagainya. Persiapan ini nama lainnya adalah packing wkkw. Buat ciwi-ciwi ada saran nih, biasakan mempersiapkan pakaian sesuai dengan tempat mana aja yg mau dikunjungi. Misal, hari ini ke xx pakai baju merah, hari itu ke zz pake baju kuning. Hal tersebut membantu banget buat mempersingkat waktu dandan dan siap-siap saat sudah berada di negara kunjungan. Kembali ke prinsip utama: hemat. Hemat uang dan hemat waktu. Selain itu, kita juga bisa memperkecil bawaan biar bisa diisi sama oleh-oleh yegak. 


Sekian dulu deh ceritanya, nanti dilanjutkan  cerita keberangkatan di episode berikutnya yaitu Budget Trip to Malaysia, 2018 #2 ! bye




Tidak ada komentar:

Posting Komentar